Ticker

6/recent/ticker-posts

Static Routing 2 Router pada Cisco Packet Tracer | Kiara

Kiara - Konfigurasi Static Routing dengan menggunakan 2 server , 2 router dan 6 PC Client pada aplikasi Cisco Packet Tracer, sudah lama admin tidak memposting karena dengan adanya kesibukan yang menyita waktu untuk tidak memperhatikan Blog ini, Admin harap kepda sobat Kiara tidak bosannya untuk menunggu dan berbagi postingan pada blog Kiara ini. 

Pada kesempatan kali ini admin ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana cara mengknfigrasi jaringan komputer dengan menggunakan 2 Server, 2 router dan 6 PC Client dengan teknik static routing, sebelum ke pointnya admin akan membahas tentang teori dari static routing, cek i dot .....

Pengertian
Routing statik merupakan metode routing yang  konfigurasinya dilakukan secara manual, administrator jaringan harus menyeting atau mengkonfigurasi router secara manual, atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. karna itulah metode ini biasanya hanya dilakukan pada jaringan berskala kecil dan tidak diterapkan pada jaringan berskala besar. jaringan berskala besar umumnya menggunakan metoderouting dinamis.

Prinsip Kerja

Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu:
  1. Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
  2. Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
  3. Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

Konfigurasi Raouting static dengan 2 PC server dan 6 PC Client.

Untuk mengkonfigurasi routing static dari 2 server dan 6 client membutuhkan yang namanaya Router, maka dari itu Device yang digunakan :
1. 2 Router
2. 2 PC Server
3. 6 PC Client

IP yang digunakan :

Router 1 : fa 0/0         : 10.10.10.254
: serial 2/0 : 172.16.10.1
Router 2 : fa 0/0         : 172.16.10.2
: serial 2/0 : 11.11.11.254

Server A : 10.10.10.1
Server B : 11.11.11.1

Client LAN A : PC 1 : 10.10.10.11
        PC 2 : 10.10.10.12
        PC 3 : 10.10.10.13
Client LAN B : PC 4 : 11.11.11.11
        PC 5 : 11.11.11.12
        PC 6 : 11.11.11.13

Gambar Kerja Static Routing


Langkah Kerja pada Aplikasi Cisco Packet Tracer

1. Mengkonfigurasi Router A
Pada Tab Config => Bagian Routing memilih Static
mengkonfigurasi Static Routes
Network :  11.11.11.0 (Jaringan yang dituju Router B) 
Mask :  255.255.255.0 (Subnet Class C)
Nex Hop :  172.16.10.2 (IP Perantara Jaringan LAN B)
Menambahkan Alamat Jaringan dengan cara mengklik “Add”

2. Mengkonfigurasi Router B, Seperti halnya konfigurasi Router A.
Pada Tab Config => Bagian Routing memilih Static
mengkonfigurasi Static Routes
Network :  10.10.10.0 (Jaringan yang dituju Router A)
Mask :  255.255.255.0 (Subnet Class C)
Nex Hop :  172.16.10.1 (IP Perantara Jaringan LAN A)
Menambahkan Alamat Jaringan dengan cara mengklik “Add”

3. Mengkonfigurasi Server A
Pada Tab Config => Bagian GLOBAL memilih Settings dan karena ini merupakan IP Static jadi pada Server A ini kita berikan IP secara manual dengan IP Gateway 10.10.10.254 (IP Router A pada Jalur LAN A yaitu fa 0/0 : 10.10.10.254).
Bagian INTERFACE  => memilih port ethernet dengan memberikan IP Address sebagai berikut :
IP Address :  10.10.10.1
Subnet Mask :   255.255.255.0 (Class A)

4. Mengkonfigurasi Server B
Pada Tab Config => Bagian GLOBAL memilih Settings dan karena ini merupakan IP Static jadi pada Server A ini kita berikan IP secara manual dengan IP Gateway 11.11.11.254 (IP Router B pada Jalur LAN B yaitu fa 0/0 : 11.11.11.11.254).
Bagian INTERFACE  => memilih port ethernet dengan memberikan IP Address sebagai berikut :
IP Address :  11.11.11.1
Subnet Mask :   255.255.255.0 (Class A)

5. Mengkonfigurasi PC Client pada LAN A (PC Client 1 – 3)
Pada Tab Desktop => memilih IP Configuration, ada 2 pilihan DHCP dan Static, karena sifatnya static untuk itu memilih Static pada client PC 1 – 3, diberikannya IP Address secara manual, sebagai berikut :

PC Client 1
IP Address         :  10.10.10.10.11
Subnet Mask         :  255.255.255.0
Default Gateway :  10.10.10.254 (IP Address Router A pada LAN A)
DNS Server    :  10.10.10.1 (IP Address Server A. Atau boleh dikosongkan karena belum mengkonfigurasi DNS Server pada Server)

PC Client 2
IP Address         :  10.10.10.10.12
Subnet Mask         :  255.255.255.0
Default Gateway :  10.10.10.254 (IP Address Router A pada LAN A)
DNS Server    :  10.10.10.1 (IP Address Server A. Atau boleh dikosongkan karena belum mengkonfigurasi DNS Server pada Server)

PC Client 3
IP Address          :  10.10.10.10.13
Subnet Mask          :  255.255.255.0
Default Gateway      :  10.10.10.254 (IP Address Router A pada LAN A)
DNS Server     :  10.10.10.1 (IP Address Server A. Atau boleh dikosongkan karena belum mengkonfigurasi DNS Server pada Server)

6. Mengkonfigurasi PC Client pada LAN B (PC Client 4 – 6)
Langkah-langkah sama seperti mengkonfigurasi PC Client pada LAN A

PC Client 4
IP Address         :  11.11.11.11
Subnet Mask         :  255.255.255.0
Default Gateway :  11.11.11.254 (IP Address Router B pada LAN B)
DNS Server    :  11.11.11.1 (IP Address Server B. Atau boleh dikosongkan karena belum mengkonfigurasi DNS Server pada Server)

PC Client 5
IP Address           :  11.11.11.12
Subnet Mask           :  255.255.255.0
Default Gateway       :  11.11.11.254 (IP Address Router B pada LAN B)
DNS Server      :  11.11.11.1 (IP Address Server B. Atau boleh dikosongkan karena belum mengkonfigurasi DNS Server pada Server)

PC Client 6
IP Address          :  11.11.11.13
Subnet Mask          :  255.255.255.0
Default Gateway      :  11.11.11.254 (IP Address Router B pada LAN B)
DNS Serverm     :  11.11.11.1 (IP Address Server B. Atau boleh dikosongkan karena belum mengkonfigurasi DNS Server pada Server)


Pengujian Jaringan 
Pengujian jaringan apakah sudah terkoneksi dengan baik, yaitu PC pada LAN A dan PC pada LAN B bisa saling berkomunikasi, cara melakukannya dengan pengetasan perintah Ping dari PC LAN A ke PC LAN B, dan sebaliknya dari PC LAN B ke PC LAN A apabila keduanya ketika diperintah dengan PING dan jawabannya Replay from ..... byte=32 time=..scond TTL=... maka jaringan tersebut dinyatakan berhasil.

Semoga dalam postingan ini dapt membantu sobat yang pertama kali belajar jaringan tentang static routing. Salam manis Kiara Komputer

Post a Comment

0 Comments