Kiara - Pada psotingan yang lalu telah kita pelajari tentang routing static, nah kali ini admin ingin memberikan gambaran tentang mengkonfigurasi Dinamic Routing 2 Router menggunakan Cisco Packet Tracer, untuk lebih jelas dan bagi yang ingin mencoba mempraktekan... Cekidot...
Teknik Routing Dinamic
1) Pengertian
Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat
Prinsip Kerja
Mengkonfigurasi dan mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik
IP yang digunakan :
Router 1 : fa 0/0 : 10.10.10.254
: serial 2/0 : 172.16.10.1
Router 2 : fa 0/0 : 172.16.10.2
: serial 2/0 : 11.11.11.254
Server A : 10.10.10.1
Server B : 11.11.11.1
Client LAN A : DHCP
Client LAN B : DHCP
Gambar Kerja Dinamic Routing
Teknik Routing Dinamic
1) Pengertian
Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat
Prinsip Kerja
Mengkonfigurasi dan mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik
IP yang digunakan :
Router 1 : fa 0/0 : 10.10.10.254
: serial 2/0 : 172.16.10.1
Router 2 : fa 0/0 : 172.16.10.2
: serial 2/0 : 11.11.11.254
Server A : 10.10.10.1
Server B : 11.11.11.1
Client LAN A : DHCP
Client LAN B : DHCP
Gambar Kerja Dinamic Routing
Langkah Kerja pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
Mengkonfigurasi Router A
Pada Tab Config => Bagian Routing memilih RIP
Dengan memasukan IP Routing pada Network , IP yang ditambahkan yaitu :
IP Network LAN A dan IP Network Router Serial 2/0
IP LAN A : 10.10.10.0 dengan default IP ketika ditambah yaitu : 10.0.0.0
IP S 2/0 Router B : 172.16.10.0 dan Menambahkan Alamat Jaringan dengan cara mengklik “Add”
Mengkonfigurasi Router B, Seperti halnya konfigurasi Router A.
Pada Tab Config => Bagian Routing memilih RIP
Dengan memasukan IP Routing pada Network , IP yang ditambahkan yaitu :
IP Network LAN B dan IP Network Router Serial 2/0
IP LAN A : 11.11.11.0 dengan default IP ketika ditambah yaitu : 11.0.0.0
IP S 2/0 Router B : 172.16.10.0 dan Menambahkan Alamat Jaringan dengan cara mengklik “Add”
Mengkonfigurasi Server A
Pada Tab Config => Bagian GLOBAL pada Server A ini kita berikan IP secara manual dengan IP Gateway 10.10.10.254 (IP Router A pada Jalur LAN A yaitu fa 0/0 : 10.10.10.254).
Bagian INTERFACE => memilih port ethernet dengan memberikan IP Address sebagai berikut :
IP Address : 10.10.10.1
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Class A)
Mengkonfigurasi Server B
Pada Tab Config => Bagian GLOBAL pada Server B memberikan IP secara manual dengan IP Gateway 11.11.11.254 (IP Router B pada Jalur LAN B yaitu fa 0/0 : 11.11.11.11.254).
Bagian INTERFACE => memilih port ethernet dengan memberikan IP Address sebagai berikut :
IP Address : 11.11.11.1
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Class A)
Mengkonfigurasi PC Client pada LAN A dan LAN B (PC Client 1 – 6)
Pada Tab Desktop => memilih IP Configuration, ada 2 pilihan DHCP dan Static, karena sifatnya dinamic untuk itu memilih Dinamic pada client PC 1 – 6, diberikannya IP Address secara otomatis yang diberikan oleh Server, dengan langkah sebagai berikut :
Mengklik masing-masing PC Client => masuk ke TAB Desktop => mememilih IP Configuration mengklik pilihan DHCP lalu kemudian menunggu IP Address yang diberikan oleh server selama kurang lebih 3 detik.
LAN A
IP Address : 10.10.10.11 – 10.10.10.13 (IP yang diberikan oleh server)
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Mask Class A)
Default Gateway : 10.10.10.254 (IP fa 0/0 Router A)
DNS Server : 10.10.10.1 (IP Server A)
LAN B
IP Address : 11.11.11.11 – 11.11.11.13 (IP yang diberikan oleh server)
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Mask Class A)
Default Gateway : 11.11.11.254 (IP fa 0/0 Router B)
DNS Server : 11.11.11.1 (IP Server B)
Mengkonfigurasi Router A
Pada Tab Config => Bagian Routing memilih RIP
Dengan memasukan IP Routing pada Network , IP yang ditambahkan yaitu :
IP Network LAN A dan IP Network Router Serial 2/0
IP LAN A : 10.10.10.0 dengan default IP ketika ditambah yaitu : 10.0.0.0
IP S 2/0 Router B : 172.16.10.0 dan Menambahkan Alamat Jaringan dengan cara mengklik “Add”
Mengkonfigurasi Router B, Seperti halnya konfigurasi Router A.
Pada Tab Config => Bagian Routing memilih RIP
Dengan memasukan IP Routing pada Network , IP yang ditambahkan yaitu :
IP Network LAN B dan IP Network Router Serial 2/0
IP LAN A : 11.11.11.0 dengan default IP ketika ditambah yaitu : 11.0.0.0
IP S 2/0 Router B : 172.16.10.0 dan Menambahkan Alamat Jaringan dengan cara mengklik “Add”
Mengkonfigurasi Server A
Pada Tab Config => Bagian GLOBAL pada Server A ini kita berikan IP secara manual dengan IP Gateway 10.10.10.254 (IP Router A pada Jalur LAN A yaitu fa 0/0 : 10.10.10.254).
Bagian INTERFACE => memilih port ethernet dengan memberikan IP Address sebagai berikut :
IP Address : 10.10.10.1
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Class A)
Mengkonfigurasi Server B
Pada Tab Config => Bagian GLOBAL pada Server B memberikan IP secara manual dengan IP Gateway 11.11.11.254 (IP Router B pada Jalur LAN B yaitu fa 0/0 : 11.11.11.11.254).
Bagian INTERFACE => memilih port ethernet dengan memberikan IP Address sebagai berikut :
IP Address : 11.11.11.1
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Class A)
Mengkonfigurasi PC Client pada LAN A dan LAN B (PC Client 1 – 6)
Pada Tab Desktop => memilih IP Configuration, ada 2 pilihan DHCP dan Static, karena sifatnya dinamic untuk itu memilih Dinamic pada client PC 1 – 6, diberikannya IP Address secara otomatis yang diberikan oleh Server, dengan langkah sebagai berikut :
Mengklik masing-masing PC Client => masuk ke TAB Desktop => mememilih IP Configuration mengklik pilihan DHCP lalu kemudian menunggu IP Address yang diberikan oleh server selama kurang lebih 3 detik.
LAN A
IP Address : 10.10.10.11 – 10.10.10.13 (IP yang diberikan oleh server)
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Mask Class A)
Default Gateway : 10.10.10.254 (IP fa 0/0 Router A)
DNS Server : 10.10.10.1 (IP Server A)
LAN B
IP Address : 11.11.11.11 – 11.11.11.13 (IP yang diberikan oleh server)
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Mask Class A)
Default Gateway : 11.11.11.254 (IP fa 0/0 Router B)
DNS Server : 11.11.11.1 (IP Server B)
Pengujian Jaringan
Pengujian jaringan apakah sudah terkoneksi dengan baik, yaitu PC pada LAN A dan PC pada LAN B bisa saling berkomunikasi, cara melakukannya dengan pengetasan perintah Ping dari PC LAN A ke PC LAN B, dan sebaliknya dari PC LAN B ke PC LAN A apabila keduanya ketika diperintah dengan PING dan jawabannya Replay from ..... byte=32 time=..scond TTL=... maka jaringan tersebut dinyatakan berhasil.
Pengujian jaringan apakah sudah terkoneksi dengan baik, yaitu PC pada LAN A dan PC pada LAN B bisa saling berkomunikasi, cara melakukannya dengan pengetasan perintah Ping dari PC LAN A ke PC LAN B, dan sebaliknya dari PC LAN B ke PC LAN A apabila keduanya ketika diperintah dengan PING dan jawabannya Replay from ..... byte=32 time=..scond TTL=... maka jaringan tersebut dinyatakan berhasil.
Demikian yang dapat admin berikan semoga artikel ini dapat bermanfaat dan membantu bagi sobat yang ingin belajar tentang dinamic routing pada apalikasi Cisco Packet Tracer. Salam IT | Kiara
0 Comments